1.1 Latar Belakang
Sebagai tenaga paramedis, seorang radiographer hendaknya dapat
menyajikan gambar radiografi (foto rontgen) yang berkualitas, terutama saat
pelayanan di rumah sakit - rumah sakit, atau laboratorium klinik swasta yang
sudah banyak tersebar di masyarakat.Gambaran radiografi merupakan hal penting
dalam menunjang praktek radiografer sehari-hari. Setiap radiografer pasti
menginginkan gambar radiografi atau foto rontgen dengan kualitas yang
semaksimal mungkin dalam rangka menegakkan diagnosis.
Radiographer harus dapat memberikan gambar radiografi (foto rontgen)
yang berkualitas, baik detail mutu maupun karakteristik gambar radiografi
(meliputi detail daripada citra radiografi tersebut). Apabila citra radiografi
yang dihasilkan terlalu rendah, dapat menyebabkan tingkat diagnostik yang
rendah pula, dan apabila kualitas diagnosa yang dihasilkan rendah, pasti akan
menimbulkan kesulitan dalam menentukan tahap perawatan berikutnya terkait kasus
yang dialami pasien.Secara umum, salah satu faktor penentu tingginya kualitas gambar
radiografi yang dihasilkan adalah keahlian dan pengalaman seorang radiografer
dalam melakukan pemeriksaan radiografi serta kualitas dari equipment atau
perlengkapan pemeriksaan radiografi. Sebagai SDM paramedik yang berkualitas,
seorang radiografer sebaiknya memperhatikan faktor penyebab perubahan bentuk
yang terjadi pada citra radiografi.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas dapat diidentifikasikan masalah sebagai
berikut :
1. Faktor apa saja yang menyebabkan perubahan bentuk yang terjadi
pada gambaran radiografi.
2. Bagaimana kriteri gambaran radiografi yang baik, sehingga tidak
terjadi perubahan bentuk pada gambar radiografi.
1.3. Tujuan
1. Untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan perubahan
bentuk yang terjadi pada gambar radiografi
2. Mahasiswa dapat mengamalkan cara-cara untuk mendapatkan hasil
gambaran radiograf yang baik pada saat nantinya mahasiswa terjun di dunia kerja.
3. Mengetahui prinsip-prinsip dasar di dalam menghasilkan gambaran
radiografi yang baik di dalam tujuannya untuk menegakan diagnosa.
4. Memberikan pengetahuan tentang faktor penyebab perubahan bentuk
gambar radiografi.
5. Mahasiswa dapat mengevaluasi gambaran radiografi yang dihasilkan
dalam pemeriksaan radiografi, khususnya sinar-X dan mengetahui cara mengatasi
masalah-masalah yang terjadi.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
Memberikan gambaran mengenai faktor-faktor yang sering kali
mengakibatkan perubahan benuk pada citra radiografi.Sehingga mahasiswa dapat
mengetahui gambaran mengenai citra radiografi yang baik dan benar dalam
pemeriksaan radiografi.
BAB II
ISI
HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI GAMBARAN RADIOGRAFI
A. Gambaran Radiografi
Telah diketahui bahwa terbentuknya gambaran radiografi adalah
disebabkan oleh sinar-x yang setelah melalui objek tiba pada film dan merubah
susunan kristal perak halide menjadi butir perak berwarna hitam. Aksi sinar-x
(kombinasi sinar-x dengan layar pendar) dan cahaya sangat dilipatgandakan oleh
cairan pembangkit, tahap processing selanjutnya membuat gambaran menjadi
permanen dan dapat diamati di depan viewer
Agar gambaran radiografi dapat dilihat dengan jelas,maka gambaran
harus memiliki bentuk yang tegas diiringi oleh adanya kontras radiografi yang
cukup. Kontras radiografi adalah perbedaan terang diantara berbagai bagian
citra, bagaimana sesuai dengan perbedaan daya serap bagian tubuh terhadap
sinar-x. Struktur dari objek tidak akan terlihat, bila nilai kontras
disekitarnya tidak cukup.
Ada tiga hal dari citra radiografi yang perlu dibedakan, yaitu :
Bentuk jelas / tegasü
Detail / definition,
menunjukan bagian kecil dari objek dapat dilihat (ketajaman),Obyek di dalam
tubuh terdiri dari berbagai macam ukuran. Semakin kecil ukuran obyek maka
semakin detil gambar anatomi yang harus didapatkan.Sebagai contoh, bila ukuran
obyek besar maka detil yang dihasilkan dapat diamati (tidak mengalami
kekaburan), begitu pula bila ukuran obyek diperkecil, maka detil yang
dihasilkan juga dapat diamati (tidak mengalami kekaburan). Jadi ketika tidak
terjadi kekaburan maka baik obyek yang besar maupun yang kecil dapat kita
amati. Sekarang bagaimana kalau obyek tersebut kita kaburkan?Kekaburan
mempunyai batas untuk mampu dilihat pada bayangan yang kecil. Sehingga
kekaburan itu mengakibatkan keterbatasan penglihatan detil gambar.ü
Ada tiga pengaruh dari kekaburan, yaitu:
Kekaburan mengakibatkan
penurunan kemampuan untuk memperlihatkan detil anatomi obyek. Padahal hal
tersebut sangat penting dalam penggambaran citra medik.§
Kekaburan menurunkan nilai
ketajaman (sharpness) struktur dan obyek citra medik. Sehingga ketidaktajaman
(unsharpness) sering digunakan sebagai pengganti istilah kekaburan (blurring).§
Kekaburan menurunkan karakteristik citra medik yang disebut resolusi
bagian (spatial resolution). Resolusi adalah pengaruh dari kekaburan yang dapat
diukur dengan mudah dan digunakan untuk mengevaluasi dan menentukan
karakteristik kekaburan dari system dan komponen citra medik. Resolusi
digambarkan sebagai banyaknya jumlah pasang garis (LP) yang tampak dalam setiap
satuan mm. Menaikkan nilai LP/mm biasanya berhubungan dengan menaikkan detil
citra medik. Oleh sebab itu resolusi bagian yang tinggi (baik) menandakan
kenampakan (visibility) detil anatomi yang akurat.
Kontras radiografi,
menunjukan perbedaan terang (hitam/putih)Kontras radiografi memiliki 2 unsur
yang berbeda yaitu, kontras Objektif, perbedaan kehitaman ada seluruh bagian
citra yang dapat dilihatü & dinyatakan dengan angka.Dan kontras
Subjektif, yaitu perbedaan terang di antara bagian film, jadi tidak dapat
diukur, tergantung dari pengamat
Distorsi, merupakan
perbandingan yang salah dari struktur yang direkam, bentuk serta hubungan
dengan struktur lainnya kurang betul.Hasil yang benar diperoleh bila garis
tentgah struktur yang akan di x-foto berada sejajar dengan film yang tegak
lurus dengan pusat sinar-x.Hal ini sering terlihat pada x-ray foto gigi, bila
hal ini terjadi, maka x-ray foto gigi akan terlihat bertumpuk satu sama lain,
dapat lebih panjang atau lebih pendek.ü
B. Pembentukan Gambar Radiografi
Telah diketahui bahwa terbentuknya gambaran radiografi adalah
disebabkan oleh sinar-x yang setelah melalui objek tiba pada film dan merubah susunan
kristal perak halide menjadi butir perak berwarna hitam. Aksi sinar-x
(kombinasi sinar-x dengan layar pendar) dan cahaya sangat dilipatgandakan oleh
cairan pembangkit, tahap processing selanjutnya membuat gambaran menjadi
permanen dan dapat diamati di depan viewer.
Salah satu dari faktor penting sinar-x adalah bahwa sinar-x dapat
menembus bahan. Tetapi hanya yang benar-benar sinar-x saja yang mampu menembus
objek yang dikenainya dan sebagian yang lain akan diserap. Sinar-x yang
menembus itulah yang mampu membentuk gambaran atau bayanga radiografi.
Besarnya penyerapan sinar-x oleh suatu bahan tergantung tiga faktor:
1. Panjang gelombang sinar-X
2. Susunan objek yang terdapat pada alur berkas sinar-X.
3. Ketebalan dan kerapatan objek.
Setelah sinar-x yang keluar dari tabung mengenai dan menembus obyek
yang akan difoto. Bagian yang mudah ditembusi sinar x (seperti otot, lemak, dan
jaringan lunak) meneruskan banyak sinar x sehingga film menjadi hitam.
Sedangkan bagian yang sulit ditembus sinar x (seperti tulang) dapat menahan
seluruh atau sebagian besar sinar x akibatnya tidak ada atau sedikit sinar x
yang keluar sehingga pada film berwarna putih. Bagian yang sulit ditembus sinar
x mengalami ateonasi yaitu berkurangnya energi yang menembus sinar x, yang
tergantung pada nomor atom, jenis obyek, dan ketebalan. Adapun bagian tubuh
yang mudah ditembus sinar x disebut Radio-lucen yang menyebabkan warna hitam
pada film. Sedangkan bagian yang sulit ditembus sinar x disebut Radio-opaque
sehingga film berwarna putih.
Hubungan antara penyerapan sinar-x dengan ketebalan adalah sederhana
yaitu unsur yang mempunyai lempengan yang tebal dapat menyerap radiasi lebih
banyak dibanding lempengan yang tipis pada satu unsur yang sama.
Kerapatan/kepadatan suatu unsur yang sama akan juga mempunyai kesamaan efek,
contoh 2,5 cm air akan menyerap sinar-x lebih banyak dibanding 2,5 cm es karena
berat timbangan es akan berkurang 2,5 cm per kubik disbanding air.Mengingat
pemeriksaan kesehatan yang menggunakan sinar-x, satu hal yang harus dipahami
bahwa tubuh manusia mempunyai susunan yang kompleks yang tidak hanya mempunyai
perbedaan pada tingkat kepadatan saja tetapi juga mempunyai perbedaan unsur
pembentuk.
Hal ini menyebabkan terjadinya perbedaan tingkat penyerapan sinar-x.
Yaitu, tulang lebih banyak menyerap sinar-x dibanding otot/daging; dan
otot/daging lebih banyak menyerap dibanding udara (paru-paru). Lebih jauh lagi
pada struktur organ yang sakit akan terjadi perbedaan penyerapan sinar-x
dibanding dengan penyerapan oleh daging dan tulang yang normal. Umur pasien
juga mempengaruhi penyerapan, contoh pada umur yang lebih tua tulang-tulang
sudah kekurangan kalsium dan akan mengurangi penyerapan sinar-x dibanding
tulang-tulang di usia yang lebih muda.
C. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Gambaran Radiografi
1. Pengaruh Milliampere (mA)
Peningkatan mA akan menambah intensitas sinar-x, dan penurunan mA
akan mengurangi intensitas. Sehingga semua intensitas sinar-x atau derajat
terang/brightness akan bertambah sesuai dengan peningkatan intensitas radiasi
sinar-x di titik fokus. Oleh sebab itu, derajat terang dapat diatur dengan
mengubah mA. Perlu juga dipahami bahwa intensitas sinar-x yang bervariasi akan
terus membawa hubungan yang sama antara satu dengan yang lainnya.
2. Pengaruh Jarak
Dalam proses pemotretan sinar x, terdapat pengaturan jarak
pemotretan yang meliputi :
jarak antara fokus-film
(Focus Film Distance disingkat FFD), disebut juga SID (Source to Image Reseptor
Distance)ü
jarak antara film-objek (Film
Object Distance disingkat FOD)ü
Jarak antara obyek-fokus
(Object Focus Distance), disebu juga SSD (Source to Skin Distance)ü
Intensitas sinar-x dari suatu pola bisa diatur menjadi sama dengan
cara merubah semua hal, bukan dalam hal-hal yang menyangkut kelistrikan, tapi
dengan menggerakkan tabung mendekati atau menjauhi objek. Dengan kata lain,
jarak tabung ke objek mempengaruhi intensitas gambaran.Hal ini dapat dibuktikan
dengan demontrasi yang sederhana. Tanpa penerangan lain dalam ruangan,
pindahkan lampu yang menyala mendekati kertas bercetak. Anda akan melihat bahwa
semakin dekat cahaya ke buku, makin terang halaman itu terkena cahaya. Hal yang
sama juga berlaku pada sinar-x, pada saat jarak objek ke sumber radiasi
dikurangi, intensitas sinar-x pada objek meningkat; pada saat jaraknya ditambah
intensitas radiasi pada objek berkurang. Semua ini merupakan kesimpulan dari
faktor bahwa sinar-x dan cahaya merambat dalam pancaran garis lurus yang
melebar.
Perubahan jarak hampir sama dengan perubahan mA dalam hal efeknya
terhadap semua intensitas gambaran. Terhadap banyaknya perubahan intensitas
gambaran keseluruhan bila mA atau jarak diubah adalah merupakan suatu kaidah
hitungan aritmetika sederhana.
3. Pengaruh Kilovolt (kV)
Perubahan kV menyebabkan beberapa pengaruh. Pertama, perubahan kV
menghasilkan perubahan pada daya tembus sinar-x dan juga total intensitas
berkas sinar-x akan berubah. Hal ini terjadi dengan tanpa perubahan pada arus
tabung. Variasi kv pada teknik permeriksaan adalah salah satu yang biasa digunakan
untuk proyeksi tertentu tergantung pada ukuran ketebalan badan.Sistem teknik
yang menggunakan variasi kV memiliki keuntungan yang menjanjikan dalam variasi
ekspose pada ketebalan badan yang berbeda-beda. Kenaikan kilovoltage yang terus
meningkat dapat mengurangi kontras pada radiografi.
Faktor Citra Radiografi, meliputi :
- Ketajaman dan kontras obyektif
- Tingakat eksposi
Bila citra radiografi berbatas/berbentuk jelas, benda densitas masih
dapat diamati, walau tingkat densitasnya sedikit (ketajaman baik walau dengan
kontras yang sangat rendah). Jika citra radiografi dengan perbedaan densitas
tinggi, struktur masih dapat terlihat jelas walau dengan batas yang tidak
begitu tegas (ketajaman masih dapat dilihat, walaupun detail struktur tidak
optimal).
Pada praktek radiografi, hal itu dapat kita temukan pada x-foto
abdomen untuk melihat struktur dari janin, terlihat adanya perbedaan densitas
yang kecil, namun bentuk janin terlihat jelas. Juga pada x-foto abdomen anak
kecil tertelan uang logam terlihat adanya perbedaan densitas yang tinggi,
ketajaman uang logam masih terlihat walau bentuknya tidak tegas (uang logam
bergerak). Dengan demikian, batas yang tegas dari citra radiografi tidak hanya
tergantung oleh ketajaman/kontras tetapi dari keduanya. Tingkat eksposi
signifikan merubah kontras yang terlihat pada citra radiografi. Bila terjadi
overexposure maka densitas pada seluruh bidang film juga meningkat, tetapi
“kontras obyektif” (overexposure tidak berlebihan) tidak berubah, karena
perbedaan melewatkan cahaya dari seluruh bidang x-foto tetap ada dan dapat
diukur. Karena densitas yang demikian besar, mata sudah tidak dapat lagi
melihat, karena tidak ada lagi cahaya dari viewer yang dapat melaluinya. Oleh
karena itu pemirsa mengatakan bahwa kontras visual berkurang karena
overexposure, jadi kontras visual ini bersifat subyektif tidak dapat diukur.
Pada underex posure dimana densitasnya sangat minim menyebabkan kontras
obyektif dan subyektif menjadi kurang.
BAB III
KESIMPULAN
Dalam mengetahui faktor gambaran radiografi,maka kita harus
mengetahui Intensitas keseluruhan dari satu gambaran yang dipengaruhi oleh tiga
faktor, mA, jarak dan kV. Bila mA atau jarak digunakan sebagai faktor
pengontrol intensitas maka perubahan kontras subyek (bahan) tidak terjadi.
Tetapi bila kV digunakan sebagai faktor pengontrol intensitas maka terjadinya
perubahan kontras subyek selalu muncul dalam hubungannya dengan perubahan
intensitas.Hubungan diantara intensitas sinar-x pada daerah yang berbeda gambarannya
didefinisikan sebagai kontras subjek.Kontras subjek tergantung pada sifat
subjek, kualitas radiasi yang digunakan, intensitas dan penyebaran radiasi
hambur, tetapi tidak tergantung terhadap waktu, mA, jarak dan jenis film yang
digunakan.